"Mesothelioma adalah bentuk kanker yang langka dan agresif yang berkembang di dinding paru-paru, perut, atau jantung. Kanker ini menyerang mesothelium, yaitu lapisan jaringan tipis yang menyelimuti hampir sebagian besar organ bagian dalam. Paru-paru (pleura), perut (abdomen), jantung (pericardial), dan testikel (tunica vaginalis) adalah organ tubuh yang memiliki mesotheliu."
Mesothelioma paling sering menyerang mesothelium paru-paru (disebut
mesothelioma pleural) dan dinding dada. Jenis mesothelioma lain yang
lebih jarang ditemui adalah mesothelioma peritoneal, yaitu yang
menyerang mesothelium rongga perut. Mesothelioma berbeda dengan kondisi
mesothelioma jinak di dada yang juga disebut dengan tumor fibrosa
soliter.
(Sumber: www.alodokter.com)
Di Amerika Serikat, menurut laporan 2017 oleh Centers for Disease Control, menyatakan bahwa setiap tahun terdapat 2.400-2.800 orang didiagnosis mesothelioma. Mesothelioma tidak memiliki obat yang diketahui dan memiliki prognosis yang sangat buruk. Harapan hidup untuk pasien mesothelioma tidaklah baik, karena belum ada obat untuk penyakit ini. Stadium penyakit, tipe sel, dan lokasi tumor merupakan faktor terpenting untuk kelangsungan hidup pasien. Faktor-faktor seperti kesehatan keseluruhan pasien, usia, dan apakah kanker telah menyebar atau tidak juga berdampak pada prognosis.
"Prognosis ia predikisi mengenai penyakit atau penyembuhan setelah operasi."
Asbes adalah suatu jenis batu alam,batu air yang mengandung air tercampur dengan magnesium/aluminium.
Perawatan
untuk mesothelioma mirip dengan jenis kanker lainnya. Perawatan yang
paling umum adalah operasi, kemoterapi, dan radiasi. Perawatan baru
sedang dipelajari sebagai bagian dari uji klinis dan mungkin tersedia
untuk beberapa pasien yang tidak menanggapi terapi konvensional. Dalam
beberapa kasus, pengobatan dapat meningkatkan prognosis pasien,
memperpanjang hidupnya secara signifikan. Perawatan juga dapat digunakan
secara paliatif untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang
disebabkan oleh gejala mesothelioma. Jika seseorang terdiagnosis, maka
menemukan dokter mesothelioma dan membuat rencana perawatan khusus
berdasarkan diagnosis pasien adalah keputusan paling penting yang dapat
dibuat untuk meningkatkan prognosis.
Sumber: www.mesothelioma.com
Apa Penyebab Mesothelioma?
Penyakit kanker yang menyerang organ tubuh berawal dari mutasi sel yang menyebabkan pertumbuhannya menjadi tidak terkendali hingga kemudian berlipat ganda. Para ahli masih belum dapat memastikan penyebab dari mutasi sel ini. Walau demikian, interaksi antara gaya hidup, kondisi turunan dan lingkungan disinyalir dapat menjadi faktor pemicu kanker. Meski penyebab pasti mesothelioma belum diketahui, faktor risiko utama dari mesothelioma adalah asbestos. Penyakit ini tergolong jarang ditemui sebelum penggunaan asbestos secara komersial dimulai.
"Asbestos adalah mineral yang digunakan sebagai bahan untuk membuat rem, lantai, atap, dan penyekat."Debu asbestos yang terhirup atau tertelan akan menumpuk di dalam paru-paru dan perut untuk waktu yang lama, biasanya sekitar 20-50 tahun, sebelum akhirnya berkembang menjadi mesothelioma. Mesothelioma juga lebih sering didiagnosis pada laki-laki dibandingkan perempuan, dan pada seseorang yang berusia lebih dari 65 tahun. Beberapa faktor lain yang dapat memicu penyakit ini, yaitu: Lingkungan yang tanahnya memiliki kandungan asbestos. Tinggal di area atau hidup bersama seseorang yang memiliki pekerjaan terkait dengan paparan Asbestos dapat menempel juga di kulit dan pakaian sehingga dapat membawa asbestos ke dalam rumah atau lingkungan lain. Pernah terpapar asbestos atau memiliki anggota keluarga yang menderita mesothelioma.
Sumber: www.alodokter.com
Apa Gejala yang Ditimbulkan?
Gejala mesothelioma dapat berbeda-beda berdasarkan lokasi sel kanker berada. Mesothelioma pericardial mungkin menyebabkan sakit dada dan kesulitan bernapas, sementara mesothelioma tunica vaginalis akan menunjukkan gejala-gejala berupa pembengkakan pada testikel. Mesothelioma pleural memiliki gejala sebagai berikut: Batuk disertai rasa sakit yang tidak tertahankan. Napas yang pendek akibat terjadinya penumpukan cairan di dada. Benjolan tidak biasa pada jaringan di balik kulit dada. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Kerap dilanda kelelahan yang berlebihan. Demam disertai keringat khususnya pada malam hari. Ujung jari yang membengkak. Sakit dada yang terasa di bawah tulang rusuk.
Mesothelioma peritoneal memiliki gejala-gejala sebagai berikut: Sakit di area perut. Terdapat benjolan pada jaringan perut. Pembengkakan di area perut. Penurunan berat badan tanpa sebab. Diare atau konstipasi. Mengingat gejala mesothelioma yang tidak spesifik dan bisa dihubungkan dengan kondisi lain, maka sebaiknya segera temui dokter begitu merasakan gejala-gejala di atas terutama jika ada riwayat paparan terhadap asbestos.
Sumber: www.alodokter.com
Diagnosis Mesothelioma
Pemeriksaan akan diawali dengan anamnesa tentang gejala yang diderita, riwayat medis pribadi dan keluarga.
"Anamnesa adalah percakapan yang dilakukan oleh dokter kepada pasien secara langsung sebagai cara mendapatkan data-data mengenai kondisi dan permasalahan medis yang sedang dialami pasien."
Selain
anamnesa, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengecek adanya
benjolan atau tanda-tanda tidak normal lainnya.
Selanjutnya dokter mungkin akan menginstruksikan untuk dilakukan
pemeriksaan penunjang sebagai bagian dari upaya diagnosis penyakit.
Pemeriksaan yang umum dilakukan untuk mendiagnosis mesothelioma, antara
lain X-ray untuk memeriksa jika ada kelainan di dada dan CT scan untuk
memeriksa area dada dan perut. Biopsi atau tes lain juga dapat dilakukan
untuk menentukan penyakit apa yang menyebabkan gejala muncul.
"Biopsi adalah pemeriksaan laboratorium terhadap sejumlah kecil jaringan yang bisa diambil dari bagian tubuh berbeda, tergantung kepada lokasi penyakit yang diderita."
Jaringan kemudian diperiksa
di laboratorium untuk mengetahui jenis sel apa yang menyebabkan
kelainan, serta mengetahui jenis kanker yang dimiliki. Adapun beberapa
jenis biopsi yang mungkin direkomendasikan untuk proses diagnosis
mesothelioma, yaitu:
Biopsi menggunakan jarum halus kecil untuk menarik contoh jaringan atau
cairan dari dada atau perut.
Laparoskopi – Biopsi dengan cara membuat irisan kecil pada area perut
untuk mengambil jaringan. Prosedur ini dibantu dengan alat operasi serta
kamera yang sangat kecil.
Laparotomi – Biopsi dengan cara membedah terbuka perut untuk mengambil
jaringan yang akan diperiksa akan keberadaan penyakit atau kelainan
lain. Torakoskopi atau VATS (video-assisted thoracoscopic surgery) –
Biopsi dengan cara membuat irisan kecil di antara tulang rusuk untuk
memasukkan sebuah kamera dan alat operasi yang kecil ke dalam rongga
dada dan mengambil contoh kecil dari jaringan yang akan diperiksa.
Torakotomi – Biopsi dengan cara membedah sebuah area di antara tulang
rusuk untuk memeriksa area tersebut, apakah terdapat tanda-tanda
penyakit dan mengambil contoh jaringan jika diperlukan.
Setelah
diagnosis didapatkan, dokter akan melakukan tes selanjutnya terhadap
tubuh pasien, seperti tes pencitraan MRI dan pemetaan PET, untuk
mengetahui tahapan penyakit dan langkah pengobatan yang bisa diambil.
Terdapat empat tingkat (stage) pada mesothelioma pleural, sementara
tahap penyebaran pada mesothelioma jenis lain yang lebih langka masih
belum diketahui dengan pasti. Empat tahap mesothelioma pleural terdiri
dari:
Stage I – Kondisi kanker masih bersifat lokal,
yaitu hanya berada di satu area pada satu lapisan dada.
Stage II – Kanker telah menyebar ke luar dari lapisan dada menuju area
paru-paru atau diafragma.
Stage III – Kanker telah menyebar ke area lain yang ada di dada atau
telah menyerang kelenjar getah bening terdekat. Beberapa lokasi kelenjar
getah bening pada manusia adalah di leher, ketiak, dan di sekitar
pangkal paha.
Stage IV – Kanker tahap lanjut yang telah menyebar ke seluruh dada atau area tubuh lain, misalnya otak dan hati.
Pengobatan Mesothelioma
Terdapat beberapa langkah pengobatan mesothelioma yang mungkin direkomendasikan oleh dokter. Rencana pengobatan yang dipilih akan bergantung kepada kondisi penyakit, tahapan kanker yang diderita, dan kesehatan penderita secara umum. Namun mengingat mesothelioma adalah kanker yang belum bisa disembuhkan dan umumnya baru bisa terdeteksi pada stadium lanjut, maka langkah pengobatan lebih bertujuan kepada mengurangi gejala yang dirasakan pasien. Sementara terdapat beberapa pilihan pengobatan untuk mesothelioma pleura dan abdomen, lain halnya dengan mesothelioma pericardial dan tunica vaginalis yang belum ada pengobatannya karena dianggap lebih langka. Meski demikian, kanker yang masih berada pada tahap awal bisa diangkat melalui proses pembedahan atau pasien masih bisa melalui pengobatan lain untuk mengurangi gejala-gejalanya. Berikut adalah beberapa langkah pengobatan mesothelioma yang umumnya dilakukan:
- Kemoterapi
- Radioterapi
- Pembedahan
- Prosedur operasi untuk mengangkat sebanyak mungkin sel kanker yang bisa diangkat dari tubuh penderita. Prosedur ini memungkinkan dokter untuk melanjutkan perawatan dengan radioterapi untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah penumpukan cairan berlebihan akibat mesothelioma.
- Prosedur operasi untuk mengurangi penumpukan cairan di area dada yang dapat mengganggu pernapasan. Operasi dilakukan dengan cara memasukkan tabung kateter ke dalam dada untuk menyedot cairan. Dokter juga dapat menyuntikkan obat untuk mencegah terulangnya penumpukan cairan, dikenal juga dengan prosedur pleurodesis.
- Operasi pengangkatan jaringan di sekitar rongga perut, tulang rusuk, atau paru-paru yang telah terkena sel kanker untuk membantu mengurangi gejala-gejala dan tanda-tanda mesothelioma.
- Operasi pengangkatan bagian paru-paru yang terkena berikut jaringan di sekitarnya untuk mengurangi gejala pada penderita mesothelioma pleural. Prosedur ini biasanya dilanjutkan dengan radioterapi dosis tinggi.
- Multimodality therapy
Terapi
ini merupakan gabungan dari tiga langkah pengobatan atau lebih,
misalnya pembedahan, kemoterapi pascaoperasi (adjuvant chemotherapy),
dan terapi radiasi untuk memperbesar tingkat keberhasilan pengobatan.
- Pengobatan alternatif
Pengobatan
alternatif belum terbukti secara klinis dapat mengobati mesothelioma,
namun beberapa pengobatan ini telah menunjukkan perkembangan yang baik
pada penderita mesothelioma.
Sumber: www.alodokter.com
0 komentar:
Post a Comment